CeritaDewasa - Aku sangat menyukai pergi dengan menggunakan mobil, terutama untuk daerah daerah yang belum pernah aku kunjungi dengan demikian aku dapat melihat banyak pemandangan alam serta juga untuk menjaga stamina tubuh.
Karena dengan berkendaraan jarak jauh, pastilah dibutuhkan stamina yang tinggi dan ini aku sukai. Ada lagi hal hal kecil yang aku sukai karena dengan berkendaraan seorang diri, kadang kadang aku bisa mendapat rejeki berupa perempuan cantik yang kerap kali kutemui diperjalanan.
Hal ini aku alami ketika suatu hari aku pergi ke Semarang dengan mengendarai Mercedesku, semuanya berjalan dengan lancar, aku sempat mampir dibanyak tempat untuk sekedar bersantai dan menikmati pemandangan alam. Tetapi tanpa diduga disatu jalan pintas ditengah hutan yang aku sendiri kurang mengenal, aku terjebak pohon roboh.
Aku jadi kuatir, karena kota terakhir yang aku lewati sekitar 50 km dibelakangku, padahal saat itu hari sudah agak sore, dengan kesal aku keluar dari mobil dan menunggu sebentar, aku sudah hampir memutuskan untuk kembali kekota Pekalongan ketika kulihat ada sepeda motor datang menghampiriku. Aku segera melambai lambaikan tangan memintanya berhenti.
Ternyata penumpangnya adalah seorang pria dan wanita, si pria seorang laki laki dengan tubuh tinggi besar berkumis melintang dan wajah yang kasar sekali, rupanya adalah seorang polisi hutan, hal ini kulihat dari seragamnya, yang membuat aku berdebar adalah perempuannya. Si perempuan benar benar menarik, badannya montok, tinggi besar, berkulit putih bersih dan wajah yang menarik sekali. Hidung mancung, mata yang bulat dan bibir penuh menampilkan sensualitas seorang wanita.
Si pria dengan tersenyum senyum yang aku lihat memuakkan sekali menanyakan apa keperluanku, kukatakan apa dia bisa membantu menyingkirkan pohon yang roboh itu, kukatakan kalau aku mau bayar berapa saja asal pohon dapat disingkirkan dan aku dapat meneruskan perjalanan.
Dengan wajah yang dibuat sesopan mungkin dia menyatakan bahwa dia sanggup untuk mencari orang untuk meminggirkan pohon tersebut. Mendengar itu aku langsung mengeluarkan uang 200 ribu untuk kuberikan padanya.Kukatakan bahwa itu untuk uang muka, nanti kalau pohonnya sudah minggir akan aku beri lagi.
Menerima uang itu dia segera bertindak, disuruhnya perempuan cantik yang rupanya isterinya itu untuk menunggu dan dia segera pergi dengan sepeda motornya. Aku bersorak girang karena ditinggal berdua dengan perempuan secantik ini ditengah hutan sepi, tetapi aku tak berani semberono karena aku belum mengerti bagaimana perempuan ini.
Kontes SEO Berhadiah 88.000.000 Juta ! BURUAN DAFTARTernyata Angel nama isteri polisi hutan itu gampang diajak bicara bahkan sedikit genit, apalagi ketika kutanya hal yang agak agak berbau porno, berkali kali dia tertawa terkikik mendengar perkataanku. Aku benar benar suka dengan perempuan ini, giginya putih dan rata sekali, susunya besar sekali, karena kuperhatikan dari tempat dudukku, susunya yang putih itu kelihatan menonjol sekali.
Suasana yang sepi membuat nafsuku jadi naik keotak dan ingin melakukan persetubuhan dengannya, ******ku juga ngaceng tapi aku masih kuatir kalau Angel menolak. Akhirnya tanpa pikir panjang aku pura pura kencing dipohon dekat mobilku, aku yakin kalau dia memperhatikan aku, karena cara kencingku sengaja sedikit kuarahkan padanya.
Benar saja Angel tertawa melihat ******ku dan dia melengos, melihat reaksinya itu aku makin berani, secara sengaja aku mendekati dia sementara ******ku yang ngaceng masih kukeluarkan dari celana. “Apa punya suamimu sebesar ini Nar ?” tanyaku penuh nafsu karena ingin melakukan persetubuhan dengannya.
Angel mendorong badanku sambil berkata “Lebih besar lagi, sana Pak, nanti ada yang lihat lho !” Aku tertawa sambil memasukkan ******ku, aku menganggap kata katanya tadi itu hanya omong kosong, aku yakin dia juga suka denganku, hanya mungkin dia masih takut kalau ketahuan suaminya yang memang wajahnya galak dan licik itu.
Dalam hati aku sudah memutuskan untuk malam ini bermalam dirumahnya saja, karena aku benar benar ingin melakukan persetubuhan dengan tubuh Angel yang montok itu. Rupanya keberuntungan masih berpihak kepadaku, karena ternyata ketika Andi suami Angel kembali, dia belum menemukan cukup orang untuk memindahkan pohon itu, mungkin agak malam baru ada cukup banyak orang.
Dengan nekad aku bertanya apakah aku bisa bermalam saja dirumahnya agar besok pagi bisa melanjutkan perjalanan Seperti yang kuduga, dengan senang hati Andi mengajak aku kerumahnya, aku menarik nafas lega, ketika aku menoleh ke Angel, Angel yang berdiri dibelakang suaminya tersenyum mendengar aku akan bermalam dirumahnya, semoga aku dapat melakukan persetubuhan dengannya.
Kukeluarkan lagi uang 200 ribu dan kuberikan pada Angel dengan pesan untuk belanjanya. Angel ragu ragu menerima, tetapi aku paksa saja. Andi sangat senang, dia terus tersenyum dan berbicara panjang lebar, tetapi tak bisa menghilangkan kesan kejam dan licik dari wajahnya. Aku sendiri sempat heran, kenapa orang secantik Angel bisa dikawin pria seperti Andi ini.
Kuiikuti sepeda motor Andi yang bergoncengan dengan Angel untuk menuju rumahnya, ternyata rumah mereka agak jauh ditengah hutan jati yang menjadi tanggung jawab Andi sebagai polisi hutan. Rumahnya cukup besar tetapi masih terbuat dari bambu, dikelilingi oleh pohon jati yang besar.
Meskipun terpencil, ternyata rumah itu memiliki tenaga listrik yang berasal dari diesel kecil. Menurut Andi tenaga listrik diperlukan untuk komunikasinya dengan pusat pengawasan hutan di Semarang. Aku mendapat kamar yang kecil dengan dinding dari bambu, tetapi keadaan kamar itu cukup rapi dan bersih.
Ketika aku dan Andi sedang berbincang, kulihat Angel lewat dengan hanya memakai sarung yang menutupi buah dadanya, aku menelan ludah melihat kemulusan pundaknya serta susunya yang menyembul keluar dari balik sarung itu, aku pura pura tak memperhatikannya, karena aku kuatir kalau Andi jadi curiga kepadaku.
Aku terus mengharap agar Andi mau keluar sebentar agar aku bisa mencari alasan untuk mengintai Angel yang sedang mandi tetapi Andi terus saja berbicara tanpa henti. Akhirnya aku jadi bosan dan putus asa, aku memperkirakan bahwa tak mungkin aku dapat menikmati tubuh Angel karena suasananya yang tak memungkinkan ini. Sampai Angel masuk kembali setelah dari kamar mandi, aku masih terus bercakap dengan Andi.
Angel kuperhatikan sedang mempersiapkan makan malam untuk kami. Makan malam sederhana sekali tetapi Angel rupanya pandai memasak dan lagi pula dia ingin menjamuku sehingga segala persediaan makanan dikeluarkan. Selesai makan aku segera minta permisi untuk tidur.
Rupanya kamarku bersebelahan dengan kamar Angel dan Andi, karena tadi kulihat Angel keluar masuk kekamar sebelah begitu juga dengan Andi. Setelah kurapatkan pintu aku duduk diatas tempat tidur sambil melamun, saat itulah pandanganku tertambat pada sebuah lubang kecil didinding bambu pembatas kamarku dan kamar Andi, letaknya agak tinggi sehingga aku harus mencari kursi untuk memanjat.
Setelah aku yakin bahwa pintu kamarku telah terkunci rapat, barulah aku berani mengintai kekamar sebelah, aku jadi berdebar debar, karena aku bisa melihat pemandangan dikamar sebelah dengan sangat leluasa sekali, aku dapat melihat tempat tidur mereka dan semua bagian kamar itu tanpa ada yang tersisa.
Kubayangkan seandainya nanti Angel berganti pakaian atau apa dikamar itu, pasti aku dapat melihatnya dengan jelas. Kuperhatikan Angel dan Andi masih bercakap cakap diluar, kadang kadang kudengar tertawa Angel yang merangsang, mungkin mereka sedang bercumbu, agar mereka tak curiga kalau aku tak tidur, maka aku sengaja mematikan lampu kamarku.
Tak lama kemudian kudengar pintu kamar Andi dibuka dan langkah kaki memasukinya, aku segera berjingkat menaiki kursiku dan mengintai, kulihat Angel didalam kamar sendirian, entah dimana Andi, tetapi tak lama kemudian Andi masuk kekamar dan menyusul Angel yang sudah berbaring diatas tempat tidur itu. Andi kulihat merangkul Angel dan berbisik bisik. Setelah itu keduanya bangkit dari berbaringnya dan sama sama membuka pakaiannya, hatiku berdebar keras. Seperti yang kuduga, mereka akan bersetubuh dan aku dapat melihat adegan persetubuhan !
Tubuh Angel yang telanjang bulat betul betul membuat liurku bertetesan, mulus dan montok sekali, susunya seperti semangka dengan pentil yang kecil sekali sementara perutnya langsing dengan selangkangan yang penuh oleh jembut hitam keriting. Tetapi yang paling membuat aku takjub adalah Andi ! ****** Andi benar benar hebat, panjangnya melebihi panjang ******ku ditambah lagi dengan ujungnya yang membengkak seperti jamur besar sekali.
Aku membayangkan betapa leganya Angel merasakan tusukan ****** sebesar itu. Dasar orang desa, setelah sama sama telanjang, Angel langsung tidur mengangkang sambil tangannya merentangkan liang nonoknya sendiri, Andi pun langsung menindih Angel dan menuntun ******nya keliang nonok Angel.
Aku melotot melihat nonok Angel yang merah tua menganga menanti ****** Andi, begitu ****** Andi masuk kedalam liangnya, Angel langsung mengangkat kedua kakinya tinggi tinggi sambil direntangkan lebar lebar, rupanya dia juga merasa kalau ****** suaminya terlalu gede. Dengan sangat cepat Andi menggerak gerakkan pantatnya maju mundur sementara Angel dengan cepat pula memutar mutar pantatnya mengimbangi gerakan Andi !
Suara Angel yang merintih rintih membuat aku jadi makin bernafsu, ******ku rasanya tak tahan ingin mencari nonok untuk kusetubuhi, tetapi sungguh sial nasibku, ditengah hutan tanpa nonok, aku justru harus menyaksikan adegan persetubuhan yang seperti ini. Andi dengan kasar terus merojok nonok Angel sambil mulutnya menciumi susu Angel, tiba tiba saja Andi melenguh seperti kerbau yang digorok dan gerakan pantatnya mengejang ngejang.
Aku yakin kalau Andi sudah memuntahkan air maninya. Setelah berdiam diri beberapa saat, Andi langsung menggulingkan dirinya kesamping sehingga ******nya yang sekarang sudah mengkerut itu tampak menjijikkan karena penuh dengan lendir air maninya.
Kuperhatikan wajah Angel ternyata tak sedikitpun terlihat kepuasan diwajah itu, justru yang terlihat adalah rasa kecewa, rupanya Angel belum berhasil mencapai kepuasannya sementara Andi sudah loyo. Angel berbaring terlentang dengan kakinya terkuak lebar menampakkan nonoknya yang berkilau karena lendir dari ****** Andi, tangannya diam diam menggosok gosok susunya.
Andi sendiri, tampaknya tak perduli dengan isterinya, ia menarik selimut dan langsung tidur dengan membelakangi Angel.
0 komentar:
Posting Komentar